Tidak Memilih Adalah Jalan Keselamatan

Pada malam tadi Syeikh Abdul Muhsin Abbad memberikan penjelasan tentang pemilu yang sebentar lagi akan diadakan di indonesia

Berikut penjelasan beliau:

أنا الذي قلته أنه إذا كان هناك شخصان مرشحان وبعضهم أحسن من بعض وخير للمسلمين من بعض، بعني..ودخولهم يرجح جانب الذي فيه الخير، أنه لا بأس بذلك، وأما إذا كان يعني ما فيه تميز بعضهم من بعض، يعني…فالإنسان يعني أقول السلامة أسلم، لكن إذا كان أحدهم فيه ميزة عن الآخر في مسألة تمكين المسلمين من أمور دينهم، ولا سيما أهل السنة الذين هم على طريقة مستقيمة فإن هذا يرجح جانبه اذا كان دخولهم يرجح جانبه

“Yang aku katakan (maksudkan), apabila ada dua orang calon, satunya lebih baik dari yg lain dan lebih baik untuk kaum muslimin dari yg lain, maksudku keikutsertaan mereka menguatkan calon yg lebih baik, tidak mengapa (mereka ikut memilih), adapun jika tidak ada kelebihan salah satunya dari yg lain, MAKA SESEORANG LEBIH BAIK MEMILIH KESELAMATAN (TIDAK IKUT MEMILIH) lebih selamat, akan tetapi apabila salah satunya ada kelebihan dari yang lain dari sisi ia memberi keluasan untuk kaum muslimin dalam menjalankan kegiatan agama mereka, terutama ahlussunnah yg mereka berada diatas jalan yg lurus, maka (sebaiknya) dia menguatkan calon tersebut jika keikutsertaan mereka memperkuat calon yg lebih baik.” (Diterjemahkan oleh Ustadz Iqbal Gunawan)

Maka dari penjelasan Syeikh diatas bisa diambil kesimpulan:

  1. Jika memang dalam dua pasangan calon ada yang lebih baik maka tidak mengapa untuk memilih.
  2. Jika diketahui kalau salah satu dari mereka lebih memberi keluasan kepada kaum muslimin terutama ahlu sunnah maka hendaknya memilihnya.
  3. Akan tetapi jika tidak diketahui siapa yang lebih baik maka hendaknya dia memilih jalan kesalamatan yaitu tidak memilih.

Terlepas dari setuju atau tidaknya kita dari pendapat Syeikh diatas, maka dalam bab tanaazul (mengalah) kepada mereka yang pro pemilu kita katakan: “Tidakkah kalian memilih jalan kesalamatan, bukankah Rosulullah -Shoallahu ‘alaihi wa sallam” bersabda: “Tinggalkanlah hal yang meragukanmu kepada yang tidak meragukan.”

Syeikh sendiri telah memberi solusi tatkala kita tidak bisa membedakan mana yang lebih baik diantara calon pasangan pemimpin yaitu dengan kita tidak ikut serta dalam pemilu tersebut.

Nah sekarang coba kita jalankan arahan Syeikh tersebut kalau kita mau mengambil fatwa beliau.

Kalau ada yang bilang satu calon didukung oleh Islam nusantara kita katakan calon yang satu juga seperti itu.

Kalau ada yang bilang satu pasangan calon melakukan kesyirikan, kita katakan paslon yang satu juga sepeti itu bahkan sujud kepada kuburan.

Kalau ada yang bilang paslon yang satu didukung oleh yang suka membubarkan kajian, kita katakan apa paslon yang satu tidak didukung oleh orang-orang yang membubarkan kajian? Apa lupa kejadian pembubaran kajian Ustadz Zainal di Bekasi dibubarkan oleh siapa?

Yang demo masjid MIAH kemarin kebanyakan dukung siapa?

Kalau ada yang bilang paslon satu didukung Abu janda, kita katakanlah yang satu lagi didukung oleh Sony alias Maheer.

Selamat merenung..

Via Facebook Agus Susanto

Sumber: https://www.facebook.com/aguslipia/posts/2403924876305626

Leave a Reply

Your email address will not be published.