“Didalam belajar SUNNAH maka akan didapati perkara yang menyenangkan kita dan kita ridha, juga akan didapati didalam sunnah perkara yang MENAMPAR kita”.
Kalimat diatas adalah makna dari perkataan yang disampaikan oleh Syaikh kami al Ustadz Abdul Hakim Abdat –hafizhahullahu ta’ala- yang beliau bawakan dari perkataan sebagian Imam yang dahulu, dimana perkataan tersebut beliau tulis disebagian tulisan beliau dalam bahasa arab dan pernah beliau bacakan dan bawakan dimajelis beliau . Dimana perkataan diatas merupakan qa’idah besar bagi setiap pelajar Sunnah yang ingin memulai pengembaraannya mengarungi luasnya samudera ilmu Sunnah Nabi yang mulia shallallahu ‘alaihi wa sallam bersama ahlinya. Sehingga jadilah pelajar tersebut sebagai seorang lelaki sejati yang kuat tidak hanya fisik tetapi juga hati dan akalnya, bukan menjadi seorang yang CENGENG baik hati dan akalnya sehingga melemahkan ilmunya.
Ya!! Banyak sekali didalam Sunnah ini perkara yang sangat menampar diri diri kita.
# Ahlul Ahwa secara umum paling tidak suka ketika mendengar sabda Nabi -shallahu ‘alahi wa sallam- yang memperingatkan buruknya perkara BID’AH. Seolah olah mereka tidak mau mendengar kata tersebut. Padahal lafazh itu keluar dari lisan suci Nabi yang mulia dan banyak sekali jumlahnya.
# Para pengikut Jahmiyyah sangat tidak suka kalau ada Sunnah atau Hadits yang menerangkan tentang Sifat Rabbul a’lamin. Yang paling terbaik dari mereka maka menta’wilnya dan yang terburuk dari mereka maka men ta’thil atau menolaknya.
# Khawarij dan yang mengikutinya sangat tidak suka hadits hadits atau Sunnah diantaranya tentang SYAFA’AT, Hadits hadits tentang keimanan dan lain lain.
# Para pengagum kubur tentu sangat tidak suka dengan Sunnah Nabi yang tentang larangan dari sebagian apa yang mereka lakukan.
# Sebagian dari muslim yang fasiq sangat tidak suka ketika mendengar Sunnah atau hadits hadits tentang larangan dari perbuatan perbuatan yang mereka kerjakan. Seperti RIBA, KHAMR, MUSIK, Dan Lainya banyak sekali.
Mengapa mereka tidak SUKA adanya Sebagian sunnah itu??. Jawabnya karena sebagian dari Sunnah itu sungguh telah sangat menampar kita dan mereka.
Dan ketidak sukaan mereka itu tentu juga meliputi sekalian kepada orang yang membawakan dan mengajarkan Sunnah itu kepada manusia. Maka orang Alim dari Ahlus Sunnah sangat tidak mereka sukai karena membawakan dan mengajarkan Sunnah yang sebagiannya telah menampar diri diri mereka.
Maka janganlah heran wahai kaum kalau dizaman ini dan zaman zaman sebelumnya engkau menemui orang orang yang seperti ini. Itu karena mereka dari awal tidak mengindahkan nasihat dan perkataan para Imam tentang bekal bagi siapa saja yang ingin belajar Sunnah ini, sehingga lemahlah hati dan akal akal mereka disertai lemahnya ilmu dan adab mereka. Seolah olah mereka lebih cengeng dari anak anak yang belum tamyiz.
Maka pada hari hari ini perkataan ilmu yang diterangkan oleh Syaikh kami Yazid Jawas -hafizhahullah- yang mengambil dari Sunnah Nabi sangat tidak mereka sukai karena apa?? karena sungguh telah sangat menampar apa yang telah menjadi MANHAJ bagi mereka.
Semoga Allah memberikan ganjaran yang sangat besar kepada Syaikh kami Yazid bin Abdul Qadir Jawas atas ilmu, umur dan jerih payah beliau dalam mengajarkan manusia dipenjuru negri ini untuk mengenal siapa Rabb Mereka dan Nabi mereka yang wajib diikuti.
Tambahan: Jika ingin mengetahui siapakah Syaikh kami Yazid Jawas maka tanyakan saja kepada tidak hanya kawan melainkan lawan. Maka janganlah terheran wahai kaum ketika mendapati jawabannya. Dan jangan tanyakan kepada sebagian manusia yang bukan lah menjadi lawan bagi beliau dan yang berangan dan berkhayal seolah menjadi lawan bagi beliau dari sebagian manusia yang muda muda, muda ilmunya yang saya maksud kalau muda usianya maka itu sudah sangat jelas!!.
– Ditulis oleh Abu Dihyah Eko Arief Wibowo
– Disalin dari tulisan di Path akhuna Barly Abinya Salman