Tidak ada manusia sesempurna Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau manusia yang paling berilmu, paling bertaqwa, paling banyak ibadahnya, paling dermawan, paling bagus ahlaknya dan seterusnya. Adapun manusia-manusia setelah beliau, para sahabat misalnya menonjol dalam beberapa hal, kurang dalam beberapa hal yang lain, adapun yang meninggalkan kewajiban, tidak ada.
Yang tidak ada satupun pada diri sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah syirik, bid’ah dan tidak melaksanakan perintah, ini tidak ada pada diri sahabat.
Sahabat Nabi, mereka ialah orang-orang yang telah mendapat ridha dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana firman-Nya:
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya, mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar”. [at-Taubah/9 : 100].
Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
لَّقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا
“Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)”. [al-Fath/48 : 18].
Begitulah umumnya keutamaan para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dengan kita mengikutinya setelah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, in syaa Allah kita akan selamat karena mereka para sahabat ialah orang-orang yang Allah ridhai.
Jika demikian, layaklah bila Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan solusi dari perpecahan ummat, solusi dari mencari hakikat kebenaran yang mulai samar terkena syubhat, yaitu dengan mengikuti sunnah beliau dan pemahaman para sahabat beliau.
Wallahu ‘alam bisshowab.
– Catatan faedah dari muqoddimah kajian kitab Ar-Risalah oleh Ustadz Muhtarom حفظه الله تعالى