Bahaya Syubhat; Sifat Syubhat Itu Kuat, Hati Kita Lemah

Maka ucapan “Saudara-saudara mari kita minum khomr, mari kita berjudi, mari kita berzina”; syubhat bukan? -Bukan!- karena itu tidak kuat, itu bukan syubhat, itu orang tidak waras; “Wah ustadz gak waras ini, mabuk ini ustadz”; tidak ada yang masuk ke telinga kita.

Beda kalau “Saudara-saudara sebagai tanda cinta kita kepada Nabi maka pantas kita hidupkan hari kelahrian Nabi, 12 Rabbiul Awwal”; lihat begitulah sifat syubhat, maka dibawakan ayatnya, dibawakan haditsnya tapi sekenanya saja, kan orang awam tidak tahu. Maka sifat SYUBHAT itu KUAT sementara HATI kita LEMAH selemah-lemahnya.

Hati Syaikh Al-Bani saja lemah. Pernah murid beliau Syaikh Ali bin Hasan bercerita ketika Syaikh AL-Bani bersama beberapa muridnya sholat Jum’at disebuah tempat yang mungkin orang-orang disana tidak tahu siapa beliau. Khotibnya membawakan hadits, mungkin bagus ceramahnya dan terlihat Syaikh Al-Bani pun menangis, lemah hatinya. Selesai sholat Jum’at muridnya bertanya; “Bagaimana hadits yang dibawakan khotib tersebut?” lalu Syaikh AL-Bani menjawab; “MAUDHU.. PALSU!”.

Beliau tahu tapi hati tidak kuat walaupun tahu itu palsu, tapi karena ditopang dengan ilmunya akhirnya tahu bahwa ini palsu dan tentu jangan dibawa pulang, jangan diyakini, jangan diamalkan; tetapi hatinya sempat meneteskan air mata. Beruntung beliau berilmu, kalau kita tidak berilmu? -JANGAN MAIN-MAIN DENGAN SYUBHAT!-

– Catatan faedah dari kajian Tafsir Al-Fatihah oleh Ustadz Muhtarom حفظه الله تعالى

===
Kami mengajak Antum semua untuk hadir di kajian lanjutan dengan tema “LANJUTAN SYUBHAT KEDUA” bersama Al-Ustadz Abu Abdul Azis Muhtarom حفظه الله تعالى – Besok, Ahad, 7 Mei 2017 ba’da Dzuhur di Masjid Nurul Iman – Blok M Square.

Kajian Islam: “Lanjutan Syubhat Kedua” – Ustadz Muhtarom

Leave a Reply

Your email address will not be published.