Awal-awal keren juga melihat kajian yang disetting sedemikian rupa seperti acara talkshow ala barat.. tapi setelah beberapa kali ikuti kajian model demikian kok jadi gak berasa ngaji ya..
Awal-awal ngerasa bangga ketika melihat sang ustadz tampil di televisi dengan ceramah dan tausiyahnya.. tapi setelah menonton beberapa kali serasa ada yang mengganggu ya.. Entah itu dari iklannya, suara musiknya atau aktingnya yang sengaja dibuat-buat supaya menarik pemirsa. Ini kok jadi seperti nonton artis ya..
Jika sudah seperti ini.. Harusnya sang ustadz yang harus bisa mengarahkan agar si artis menuju pintu taubat dan syukur-syukur si artis bisa sampai menjadi ustadz (yang bukan karbitan ya..), bukan malah si artis yang membuat sang ustadz menjadi artis.