Allah Sombong

ALLAH SOMBONG

Allah sombong; -ini menghina Allah atau memuji Allah?-. Allah itu sombong tidak ada yang sesombong Allah; -ini menghina Allah atau memuji Allah?-. Jawab! -Memuji-; coba kalau pakai akal kita; –“masa ngatain sombong kok memuji”-.

Tidak ada orang yang mau dibilang sombong walaupun dia sedang sombong. Manusia dibuat lari oleh Allah dari sifat sombong, umumnya tidak mengaku walaupun dia sedang sombong, beda dengan penakut, temperament, emosian; ini banyak yang mengaku padahal itu semuanya sifat buruk. Seperti sifat penakut banyak yang ngaku; –“Gak ah saya gak berani yang gitu-gituan, takut..”– nah mengaku dia, padahal takut itu sifat buruk, contoh lain yaitu sifat emosian; –“Gak ah jangan nanti daripada saya emosi, saya gak bisa kalau begini, saya kurang bisa nahan emosi..”– nah mengaku kan, padahal emosian sifat yang tidak baik, mengaku dia, tapi sombong biasanya tidak mengakui.

Jarang, mungkin tidak ada; –“Gak ah saya gak mau, saya sombong nih..”– saya kira tidak ada, umumnya tidak mengakui; –“Gak mau ah saya datang kerumah dia, rumahnya jorok banget, kotor.. di gang-gang pula.. gak ah.. bukan saya sombong ya..”– walaupun itu undangan makan, kan wajib, nah kata-kata itu –“Bukannya saya sombong.. tapi bagaimana ya.. saya gak bisa..”- padahal dia sedang sombong, ketika dia diundang makan tidak mau hadir karena rumahnya jelek, gubuk, di gang, susah parkir mobil, padahal dia sanggup, dia ada waktu.. dia sedang sombong; tapi dia tidak mengakui, dia masih berkata kepada teman-temannya –“Bukan saya sombong ya..”– padahal dia sombong.

Padahal Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- pernah berkata; “Jika aku diundang untuk menghadiri jamuan makan kaki kambing, pasti aku akan penuhi, jika aku dihadiahi lengan kambing, pasti aku terima.”[HR Bukhari]

Adapun Allah pantas sombong, Allah mengakui di ayat, di hadits bahwa; Allah sombong, tidak ada yang sombong seperti Allah; -Al Mutakabbir- salah satu nama-Nya, Allah akui sombong dan itulah Allah -Rabbuna Jalla wa ‘Ala- sombong sesombong-sombongnya, membesarkan diri-Nya; Alllah satu-satunya Tuhan yang menghidupkan dan mematikan, memberikan rizki, yang memberikan hidayah dan atau menyesatkan siapa yang Allah inginkan, tidak ada yang bisa melakukan semua itu selain Allah; -apa tidak kesombongan demi kesombongan ini?- Begitulah Allah -Robbul ‘alamin- menyatakan dirinya sebagai sombong dan wajib kita ikuti, imani, ucapkan bahwa Allah adalah sombong dan pantas bagi Allah untuk sombong.

Satu contoh ini memberikan pelajaran besar bagi kita bahwa memuji Allah jangan ngarang, harus dengan dalil, ayat, hadits shohih, walaupun nalar tidak bisa mencerna; –“Masa sombong baik sih..???”

Sombong memang tidak baik kalau ada pada diri mahluk; -anda sombong, saya sombong; pasti tidak baik; imam Syafi’i sombong, Abu Bakr sombong; pasti tidak baik; para Nabi para Rasul sombong; pasti tidak baik; Jibril sombong; pasti tidak baik-.

Adapun Allah sombong itu baik, justeru kalau Allah tidak sombong itu tidak baik, misalnya; Allah berkata dalam Al Qur’an “Akulah Tuhan yang tidak bisa apa-apa, Akulah Tuhan yang apa adanya, Akulah Tuhan yang begini-begini saja”; -ini Tuhan apa yang merendahkan dirinya padahal Tuhan pantas dan harus menyombongkan dirinya karena dia adalah Tuhan Maha Sombong-.

Maka sombong adalah pakaian Allah, siapa yang mengambil pakaian Allah, maka Allah haramkan surga baginya. Allah -Rabbuna Jalla wa ‘Ala- berfirman dalam hadits qudsi,

الْكِبْرِيَاءُ رِدَائِي وَالْعَظَمَةُ إِزَارِي فَمَنْ نَازَعَنِي وَاحِدًا مِنْهُمَا أَدْخَلْتُهُ جَهَنَّمَ

“Kesombongan adalah rida’ (selendang, pakaian atasan) Ku, sedangkan keagungan merupakan izar (pakaian bawahan) Ku. Barangsiapa yang mengambil salah satunya dari Ku maka Aku akan masukkan dia ke jahannam”. [HR. Abu Dawud no. 4092, Ahmad no. 8881. Hadits ini dinilai shohih oleh Syaikh Al Albani dan Syaikh Syu’aib Al Arnauth Rohimahumallah.]

Dan Rasulullah -Shallallahu alaihi wasallam- bersabda,

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ

“Tidak akan masuk surga orang yang pada hatinya adalah kesombongan walaupun sebesar biji sawi”. [HR Muslim no. 2021.]

Anda tahu sombong sesombong-sombongnya adalah? Manusia tersombong adalah? Manusia yang menolak Al Haq, menolak dalil, menolak ayat, menolak hadits; -sombong sesombong-sombongnya-.

– Catatan faedah dari kajian kitab Ar-Risalah Imam Asy-Syafi’i oleh Ustadz Muhtarom حفظه الله تعالى

Leave a Reply

Your email address will not be published.