Dakwah Salafiyah menyeru kaum muslimin agar tidak menuntut ilmu melainkan dari ahlussunnah yang selalu menyeru kepada tauhid dan sunnah serta membasmi syirik, khurafat dan bid’ah. Dakwah Salafiyah melarang kaum muslimin untuk menimba ilmu dari ahli bid’ah (baik sufi atau haraki) yang menyeru kepada bid’ah dengan segala bentuknya.
Dan ini diambil oleh Dakwah Salafiyah dari para salaf mereka seperti dari seorang ulama tabi’in yang bernama Muhammad bin Siirin rahimahullahu yang mengatakan: “Ilmu ini adalah agama itu sendiri maka lihatlah darimana kamu mengambil ilmu tersebut.” Beliau juga berkata: “Dahulu para salaf (sahabat) tidak pernah bertanya tentang isnad (periwayatan) tapi ketika terjadi fitnah mereka bertanya: Siapa guru-gurumu? Jika guru tersebut dari ahlussunnah maka diambil haditsnya tapi jika dari ahli bid’ah maka ditolak haditsnya” [Muqaddimah Shahih Muslim dalam bab Annal Isnad Minad Diin].
Dakwah Salafiyah bukan seperti kelompok-kelompok harakah (seperti Ikhwanul Muslimin) yang menerima semua golongan baik syi’ah, khawarij, sufiyah maupun mu’tazilah. Pernah diceritakan kepada Imam Al-Auza’i rahimahullahu bahwa ada seseorang yang mengatakan: Aku terkadang menimba ilmu dari ahlussunnah dan terkadang aku menimba ilmu dari ahli bid’ah. Maka Imam Al-Auza’i mengatakan: Orang itu ingin menyamakan kebenaran dengan kebatilan. [Atsar/ucapan ini diriwayatkan oleh Ibnu Baththah dalam kitab “Al-Ibanah” 2/456 dan beliau mengomentari ucapan Al-Auza’i tersebut dengan mengatakan: Sungguh benar apa yang diucapkan oleh Al-Auza’i, orang tersebut tidak tahu kebenaran].
– Ditulis oleh Ustadz Abdurrahman Thoyyib, Lc حفظه الله تعالى
Sumber: https://www.facebook.com/abdurrahmanthoyyib/posts/883136778515466