Orang yang akan masuk surga maka dimudahkan beramal dengan amalan ahli surga, bawa ke masjid enteng, sholat berjama’ah ringan, sodaqoh ringan, nah iini berarti dimudahkan, jika ini ada pada diri kita maka kita patut berharap mudah-mudahan kita termasuk yang dikehendaki baik.
Jika kita dikehendaki masuk neraka kita akan dimudahkan beramal dengan amalan ahli neraka, main judi menang terus, korupsi tidak ada yang tahu, selingkuh aman-aman saja, makan riba tenang-tenang saja, maka ini dimudahkan menuju neraka, jika ini ada pada diri kita maka wajib menghentikan dan wajib bertaubat, jangan senang.
Maka jika kita dimudahkan melakukan amalan-amalan penghuni surga namun jika akhirnya masuk neraka juga berarti itu su’ul khotimah[1], misalnya diakhir hayatnya dia masuk kristen, diakhir hayatnya dia ikut aliran sesat, diakhir hayatnya dia murtad maka ini dimudahkan menuju neraka.
Bukan berarti dia sholat, dia puasa, dia mengikuti sunnah, dia bertauhid tapi Allah telah tulis masuk neraka ya masuk neraka, bukan seperti itu.
Setiap orang akan dimudahkan apakah dia menuju surga atau menuju neraka sebagaimana pertanyaan yang pernah ditanyakan Ali bin Abi Tholib rodhiyAllahu ‘anhu kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawabannya, sebagaimana pada hadits berikut,
عَنْ عَلِيٍّ -رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ-… قَالُوا : يَا رَسُولَ اللهِ أَفَلاَ نَتَّكِلُ عَلَى كِتَابِنَا وَنَدَعُ الْعَمَلَ ؟ قَالَ:(اعْمَلُوا, فَكُلٌّ مُيَسَّرٌ لِمَا خُلِقَ لَهُ, أَمَّا مَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ السَّعَادَةِ فَيُيَسَّرُ لِعَمَلِ أَهْلِ السَّعَادَةِ, وَأَمَّا مَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الشَّقَاءِ فَيُيَسَّرُ لِعَمَلِ أَهْلِ الشَّقَاوَةِ ثُمَّ قَرَأَ {فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى} الآيَةَ.
Dari ‘Ali Radhiyallahu anhu. Para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Ya Rasulullah! Apakah kita pasrah saja dengan apa yang tuliskan untuk kita dan kita tidak beramal ?”Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Hendaklah kalian beramal ! Setiap orang akan dimudahkan sesuai dengan tujuan dia diciptakan. Barangsiapa yang tergolong orang-orang yang berbahagia[2] maka ia akan dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang yang berbahagia tersebut. Barangsiapa yang yang tergolong orang-orang yang sengsara[3] maka ia akan dimudahkan untuk melakukan amalan orang-orang yang sengsara itu.” Kemudian Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allâh Azza wa Jalla (yang artinya) Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allâh) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik, maka kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah (Qs al-Lail/92:5-7)[4]. [Dalam riwayat Imam Muslim, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca sampai dengan firman Allâh Azza wa Jalla yang artinya, ”Maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar“]
Wallahu ‘alam bisshowab.
– Catatan faedah dari penjelasan Ustadz Muhtarom حفظه الله تعالى
_______
Footnote
[1]. Yaitu akhir hidup yang jelek
[2]. Yaitu penduduk surga.
[3]. Yaitu penduduk neraka.
[4]. R Al-Bukhâri no. 4949