Salah Satu Siksaan yaitu Ketika Kita Ragu -Terkena Syubhat-

Kajian Sunnah "Bahaya Syubhat" oleh Ustadz Muhtarom

Antum pernah merasa ragu? -Terombang-ambing-; Didepan antum ada dua jalan; satu ke kiri, satu kekanan; Antum tidak tahu, tidak ada orang yang bisa ditanya; Tujuan Antum satu; Antum tidak tahu ini yang benar ke kiri atau ke kanan? Tidak ada petunjuk tidak ada peta; Saya kira Antum akan berhenti disitu; Ke kiri tidak berani, ke kanan tidak berani; Antum mau untung-untungan? Kalau gak kanan pasti kiri, kalau gak kiri pasti kanan? -Tentu tidak-. Antum rela menunggu berjam-jam sampai ada orang atau petunjuk yang bisa ditanya.

Karena RAGU ITU SIKSAAN, karena Antum tidak tahu ilmunya yang benar ke kiri atau ke kanan. Antum tidak mau tersesat, tidak mau sudah ke kanan belasan kilo lalu kembali lagi tentu Antum tidak mau; ini contoh sederhana betapa keraguan itu mendatangkan musibah. -Kenapa ragu-? Karena Antum tidak berilmu, tidak tahu ilmunya. Ini contoh sederhana ketika di dunia, bagaimana nanti di akhirat? Kalau tadi masih bisa kita bisa kembali lagi, lalu apakah akhirat bisa kembali lagi? -Tidak bisa-.

Mengerikan sekali kesalahan dalam beragama ini, kesalahan dunia masih bisa bangkit kembali dan dijadikan pelajaran untuk semakin baik, namun menjadi berbahaya dan musibah jika kesalahan akhirat seperti; -tahlilan, maulidan, manaqiban, yasinan, dzikir bersama, sholawatan bid’ah-; mereka mengira ini mendatangkan ridho Allah menuju surga; tidak tahunya dosa dan mereka tahu disaat sudah tidak bisa mengulang lagi. Betapa mengerikannya kesalahan dalam beragama ini; Maka hati-hati tutup telinga kita, tutup mata kita; jangan sampai mendengarkan dan melihat syubhat lalu kita ikuti karena kita terkecoh karena kita tertipu; –KARENA SYUBHAT ITU LUARBIASA-.

Para ulama mengatakan bahwa sifat syubhat itu kuat dan sifat hati itu lemah. Hati kita ini lemah sekali dan bagaimana bisa melawan syubhat yang kuat tersebut? Maka tanpa ilmu mustahil kita selamat dari syubhat. Bagaimana dengan saudara-saudara kita yang begitu mudahnya ngaji dimana saja, cari ilmu dimana saja, duduk di majelis ta’lim dimana saja; yang penting Isalm, yang penting Al-Quran, yang penting hadits; -Kan yang dibahas bukan Injil bukan Taurat; Tidak bisa seperti itu-; –SEKALI MASUK SYUBHAT AKAN SULIT KELUAR WALAUPUN SUDAH BERTAUBAT-.

Antum bisa lihat hari ini sebagian orang yang mengaku kami rujuk manhaj salaf, kami rujuk manhaj salaf tapi belasan tahun puluhan tahun di hizbi, di haroqi, di sufi; Sekali waktu akan muncul hizbi-nya, muncul haroqi-nya, muncul sufi-nya, kenapa? -Itulah BAHAYA SYUBHAT-.

Lihat Imam Ahmad ketika semua orang tahu bahwa Abu Tsaur dan Husein Al-Karobisi ini sudah bertaubat dari ilmu kalam dihadapan Imam Syafi’i dan terdengar berita ini dikalangan para pelajar; tholabul ilmi; -Tapi- Imam Ahmad tidak mau duduk di majelis Abu Tsaur atau Husein Al-Karobisi; bukan berarti menjelek-jelekan dan antipati; tapi memang tidak mau dan itu tidak masalah bukan? -Tanpa- harus cacian dan makian; -tidak masalah-.

Karena SYUBHAT KUAT dan HATI LEMAH; maka DUDUKLAH DI MAJELIS YANG AMAN; –JANGAN MENANTANG SYUBHAT-.

– Catatan faedah dari kajian kitab Ar-Risalah oleh Ustadz Muhtarom حفظه الله تعالى

===
Kami mengajak Antum semua untuk hadir di kajian dengan tema “BAHAYA SYUBHAT” bersama Al-Ustadz Abu Abdul Azis Muhtarom حفظه الله تعالى besok Ahad, 5 Maret 2017 ba’da Dzuhur di Masjid Nurul Iman – Blok M Square.

Leave a Reply

Your email address will not be published.