Menjelang 17 Agustus, Disekolah dan Perumahan Sering Mengadakan Lomba; -Bagaimanakah Menyikapinya?-

Pertanyaan:

Menjelang 17 Agustus ini disekolah anak dan komplek perumahan ana sering mengadakan lomba, sebaiknya bagaimana? Bolehkah ikut?

Jawaban:

Oleh Ustadz Muhtarom -hafizhahullah-

Lebih baik jangan, karena tentu tidak bisa dipungkiri itu memperingati. Rasulullah -shalallahu ‘alaihi wasalallam- sudah memperingatkan semua bentuk peringatan hari raya haram tidak boleh kecuali dua yaitu Idul Fitri dan Idul Adha dan itu jelas[1].

Memperingati dan merayakan Idul Fitri dan Idul Adha itu jelas, dari masyrik sampai maghrib seluruh dunia -in syaa Allah- sama; sholat dua rakaat diteruskan dengan khutbah satu kali, kemudian ada lafadz yang dicontohkan oleh para sahabat yaitu -taqobbalallahu minna waminkum- lalu makan-makan untuk Idul Fitri atau menyembelih kurban untuk Idul Adha. Itulah ciri perayaan umat Islam; -sama-.

Diluar kedua perayaan diatas tidak sama, kita bisa lihat dari mulai maulid, nuzulul quran, isra miraj berbeda-beda, ada yang ceramah saja, ada yang baca yasin, ada yang sepeda santai, bermacam-macam, beda dengan Idul Fitri dan Idul Adha.

Seluruh perayaan diluar yang dua itu sudah diharamkan mau yang sifatnya keagamaan seperti maulid, nuzulul quran atau isra miraj, atau yang sifatnya nasional kenegaraan seperti hari kemerdekaan, hari pahlawan, hari sumpah pemuda, atau yang sifatnya internasional seperti hari guru, hari buruh, hari AIDS, hari ibu, atau yang sifatnya pribadi seperti hari kelahiran saya, hari kelahiran antum, hari kelahiran si A, si B, si C semuanya haram.

– Catatan faedah dari penjelasan Ustadz Muhtarom حفظه الله تعالى

Demikian sedikit-banyak faedah yang bisa disampaikan dan untuk lebih jelas silahkan menyimak cuplikan uraian jawaban ilmiyyah dari al Ustadz dan tidaklah dipaksa untuk menyimaknya:

https://youtu.be/_0oXeRubxTI

_______
Footnote
[1] Anas radhiyallahu ‘anhu berkata,
قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْمَدِينَةَ وَلأَهْلِ الْمَدِينَةِ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَقَالَ « قَدِمْتُ عَلَيْكُمْ وَلَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَإِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ يَوْمَيْنِ خَيْراً مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ النَّحْرِ
“Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, penduduk Madinah memiliki dua hari raya untuk bersenang-senang dan bermain-main di masa jahiliyah. Maka beliau berkata, “Aku datang kepada kalian dan kalian mempunyai dua hari raya di masa Jahiliyah yang kalian isi dengan bermain-main. Allah telah mengganti keduanya dengan yang lebih baik bagi kalian, yaitu hari raya Idul Fithri dan Idul Adha (hari Nahr)” (HR. An Nasai no. 1556 dan Ahmad 3: 178, sanadnya shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim sebagaimana kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth).

Leave a Reply

Your email address will not be published.