Menghina Presiden Sama Saja Menghina Diri Kita Sendiri.. Kenapa?

Menghina Presiden Sama Saja Menghina Diri Kita Sendiri.. Kenapa?

Karena Allah Rabbul ‘alamin tidak mungkin akan memberikan seorang presiden yang buruk kalau bukan rakyatnya dulu yang buruk.

Inilah rahasia yang banyak dari kita tidak tahu.

Yang korupsi duluan siapa? Para pejabat atau kita para rakyat? Yang jual 1 kilo padahal cuma 9 ons siapa? Yang sudah disuruh masuk jam 8 pagi pulang jam 4 sore tapi jam 9 baru datang dan jam 3 sudah pulang siapa?

Coba siapa? Jujur akui! -Rakyat duluan yang mulai-.

Allah Rabbul ‘alamin sudah tentukan didalam beberapa firman-Nya,

وَكَذَلِكَ نُوَلِّي بَعْضَ الظَّالِمِينَ بَعْضًا بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ

Demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orang yang zalim itu menjadi pemimpin bagi sebagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan. [QS. Al-An’am: 129]

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ

Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allâh memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu) [As-Syûra/42:30]

قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Katakanlah, “Wahai Rabb Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. [Ali ‘Imrân/3:26]

وَإِذَا أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا

Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allâh) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. [al-Isrâ/17: 16]

Jadi.. mari kita mulai dari bawah dulu sebagaimana dulu Rosulullah shallallahu‘alaihi wasallam mendakwahi umatnya yaitu mulai dari keluarga, kerabat terdekat, tetangga lalu masyrakat umum, dst..

Allahu’alam

– Catatan faedah dari penjelasan Ustadz Muhtarom حفظه الله تعالى didalam kajian “Taatlah Kepada Pemimpinmu”

Leave a Reply

Your email address will not be published.